Laman

Senin, 13 Desember 2010

Review: BURIED (2010)

apa yang anda lakukan, seandainya saat bangun, anda tiba-tiba berada dalam peti mati yang terkubur 6 kaki di bawah tanah tanpa tahu siapa yang menguburkan kita? hua, kalau saya pasti sudah panik setengah mati.
tapi itulah yang terjadi dalam adegan pembuka film Buried ini. Paul Conroy (Ryan Reynold), seorang supir truk berkebangsaan Amerika, menemukan dirinya terbangun dalam sebuah peti mati dan terkubur di bawah tanah dalam kondisi terikat, mulut tersumpal, dan gelap sama sekali. panik, berteriak sekuat tenaga, menggedar-gedor sana sini, sama sekali tak mengubah keadaan. kalau yang menyaksikan adegan ini seorang penderita Claustrophobia (phobia terhadap ruang sempit) pasti sudah kejang-kejang karena suasana yang diciptakan begitu mencekam, sempit. (bigeyes)
setelah sedikit menenangkan diri, Paul mengamati keadaan dalam petimatai tersebut. ada sedikit ruang untuk bergerak, walau hanya untuk berbalik badan. dalam peti mati tersebut, dia 'dibekali' dengan geretan, pensil, pisau lipat, lampu apalah itu namanya, dan sebuah telepon selular yang baterainya hanya mampu bertahan beberapa jam saja. dan tentu saja, oksigen yang makin menipis. dan, parahnya, ponsel tersebut disetting berbahasa arab yang sama sekali dia tidak mengerti.
dia lalu menggunakan ponsel tersebut untuk menelepon keluarganya, FBI, perusahan tempat dia bekerja menjadi supir truk, dan dia menemukan satu nomor dalam ponsel tersebut yang ternyata penculiknya! (panic)
dari 'aktivitasnya' dalam peti mati tersebut, penonton diajak untuk menelusuri cerita kehidupan Paul, penyebab dia bisa terkubur dalam peti mati tersebut yang ternyata berada di Irak, keadaan rekan sesama pekerja supir truk yang ternyata juga mengalami nasib yang sama, hingga videonya terupload di YouTube dan menarik 47.000 penonton hanya dalam waktu 20 menit. bagaimana nasib Paul nantinya? apakah dia akan berhasil keluar dari peti mati tersebut atau ternyata dia harus menghadapi kenyataan dan menanti pasir gurun menguburnya hidup-hidup dalam peti tersebut? mau spoilernya? *dirajam batu sama yang gak suka spoiler*

awal melihat film ini, saya sudah tertarik dengan kata-kata "bangun dan tiba-tiba berada dalam peti mata di bawah tanah". huwoo, darah horror-addict saya bergejolak! saya harus nonton film ini. walaupun sebenarnya genre film ini bukan horror yang ada bunuh-bunuhan atau darah, tapi horror yang disajikan dalam film ini adalah suasana mencekam. sutradara Rodrigo Cortes berhasil menciptakan suasana penonton seakan-akan ikut terkubur dalam peti tersebut dan ikut merasakan ketakutan bersama Paul Conroy. sepanjang durasi film tersebut. ya sepanjang durasi film tersebut.
Ya (lagi)! selama kurang lebih 90 menit, film hanya memiliki satu aktor dan satu tempat. Ryan Reynold dan peti mati di bawah tanah. hanya dengan mengandalkan dua unsur itu, dengan bantuan beberapa properti dalam peti, film ini berhasil menghadirkan cerita yang lengkap. sang sutradara berhasil menyulap kurang lebih 90 menit durasi film tersebut menjadi tak terasa. sudut pengambilan gambar mencegah kebosanan penonton yang hanya duduk menyaksikan Paul dengan emosi yang naik-turun. inilah film yang berhasil mengangkat ide sederhana dan dieksekusi dengan hebat. (worship)


yah, berbicara soal kekurangan, dari segi penataan gambar, akting Ryan Reynold, alur cerita, tidak ada yang mencurigakan sih. #eh. tapi film ini sebenarnya sedikit bertaruh, apakah penonton akan terjebak dengan suasana mencekam peti tersebut, atau malah terperangkap dalam kebosanan. ada sebagian teman saya yang saat menyaksikan film tersebut, malah stress kejang-kejang karena bosan *lebay*. bisa dibilang, film ini memilih-milih untuk memuaskan penonton. jika yang menonton adalah seorang yang menyukai memang menyukai film-film genre seperti ini, film ini adalah HEBAT. namun jika sebaliknya, film ini akan terlihat biasa, atau malah sangat membosankan. sama seperti jika anda penggemar film action, namun tiba-tiba disajikan film drama romantis yang berurai air mata sepanajng film. semuanya tergantung anda. make your choice! #halaah (headspin)
pesan dalam film ini, yang saya tangkap, lebih kepada menyinggung perlindungan negara terhadap rakyat kecilnya yang sedang menghadapi masalah. di sini, Paul disulitkan dengan alur birokrasi dalam memohon pertolongan. Paul harus memohon sampai memotong jari tangannya sendiri demi mendapatkan pertolongan dari negaranya. sedikit juga disinggung mengenai hubungan antar kedua negara, Amerika (yang menjadi kebangsaan si Paul) dan Irak (yang menjadi kebangsaan si penculik). namun, saya tidak mau membahas itu terlalu dalam. #halaah. film ini juga membuat kita lebih menghargai hidup, sebelum tidak ada kesempatan untuk kembali bertemu orang-orang yang kita sayang #eaaa. (scenic)
ada satu adegan yang menyentuh dalam film ini. saat Paul membuat video terakhirnya untuk mewariskan seluruh tabungannya kepada istrinya, meskipun jumlahnya tidak seberapa, dan mewariskan seluruh pakaiannya untuk anak satu-satunya. :-( *lap air mata*
ya, secara keseluruhan, nilai saya untuk film ini adalah 8/10. tertarik untuk menonton? (scenic)


sumber gambar:
- experienceburied.com
- buried-movie-trailer.blogspot.com
- onlinemovieshut.com